Kesalahan Persepsi pada Iklan Sprite


Sprite adalah minuman ringan berkarbonasi transparan rasa lemon dan jeruk nipis serta bebas kafeina yang diproduksi oleh The Coca-Cola Company. Produk ini bermula dari varian Fanta bernama Fanta Klare Zitrone yang dibuat di Jerman, yang kemudian menjadi Sprite setelah diluncurkan secara resmi di Amerika Serikat pada tahun 1961. Sprite diproduksi oleh The Coca-Cola Company menyusul kesuksesan 7 Up dengan ciri-ciri yang sama. Sprite dikemas dalam kaleng berwarna biru dan hijau serta dikemas dalam botol transparan berwarna hijau (versi internasional) dan botol transparan tanpa warna (versi Jepang). Sejak tahun 2019, Sprite mulai dikemas dalam botol plastik transparan tanpa warna yang mudah didaur ulang (mulai dipasarkan di Indonesia pada tanggal 18 Februari 2021).


Dalam promosinya sprite sering membuat iklan-iklannya dengan kalimat yang nyeleneh, sehingga terkadang membuat mis persepsi atau kesalahan persepsi pada masyarakat, salah satu contohnya seperti iklan di atas dengan kalimat "Lama Gak Olahraga Sekalinya Olahraga Gak Lama" dalam iklan tersebut sama sekali tidak ada kata-kata atau kalimat yang mempromosikan sprite tersebut.

Sprite pun bukan minuman yang disarankan untuk diminum sehabis olahraga, malah minuman bersoda yang dikonsumsi setelah olahraga berisiko menurunkan performa olahraga. Bagi sebagian orang, minuman bersoda yang dikonsumsi bisa memicu perut jadi kembung dan tak nyaman. Terlebih, kondisi ini sering terjadi kepada orang dengan riwayat keluhan lambung dan dapat membuat kadar gula darah meningkat karena setelah berolahraga kadar gula darah menurun dan jika mengonsumsi minuman bersoda setelah olahraga, kadar gula darah bisa langsung meningkat. Akibatnya, perut akan terasa lapar dan ingin makan lebih banyak dalam waktu berdekatan. Efeknya, bukannya membuat badan segar, minum soda setelah olahraga malah bikin kamu makan dalam jumlah banyak. Jadi, iklan yang ditampilkan tidak sesuai dengan brand sprite yang minuman bersoda.

Mungkin seharusnya sprite membuat iklan yang sesuai dengan brandnya agar tidak ada kesalahan persepsi yang terjadi di masyarakat. Namun, hal tersebut juga bisa menjadi ciri khas dari sprite yang selalu membuat iklan yang nyeleneh karena terbukti walaupun iklan-iklannya sering nyeleneh produk sprite tetap laku terjual. Karena sprite merupakan brand yang sudah mempunyai pasar sendiri jadi sprite hanya perlu membuat branding yang mengingatkan bahwa sprite tetap hadir atau ada sehingga masyarakat tetap mengingat produk sprite.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persepsi Sosial terhadap UMKM Cireng Suwir

Analisis Sensasi-Persepsi dalam Poster Serial Korea "Under the Queen's Umbrella"

Pengertian dan Unsur Unsur Website