Persepsi Sosial terhadap UMKM Cireng Suwir
What (Apa)
Cireng Suwir adalah camilan home
made yang terbuat dari bahan-bahan yang premium dan higienis. Dengan harga
yang ramah dikantong pelajar, cireng suwir ini bisa dinikmati oleh siapa saja
karena rasa yang gurih dan lezat selain itu cireng suwir ini memiliki variasi rasa
pedas dan original. Jadi, makna pesan yang disampaikan adalah bahwa cireng
suwir merupakan camilan rumahan dengan kualitas bahan-bahan yang bagus dan
harga yang terjangkau.
Who (Siapa)
Karena cireng suwir memiliki
pilihan rasa yang original dan pedas jadi konsumen dapat memilih sesuai dengan
seleranya, sehingga audience dari cireng suwir ini adalah semua kalangan. Semua
kalangan yang dimaksud adalah pelajar SD hingga Mahasiswa dan Ibu rumah tangga
pun menjadi target audience kami. Dengan perilaku dan gaya hidup konsumen yang
senang berbelanja camilan di warung atau kedai bahkan kafe.
Why (Mengapa)
Alasan memilih target audience
semua kalangan adalah karena pada zaman sekarang camilan dengan cita rasa gurih
dan pedas sangatlah digandrungi. Dengan pilihan dua rasa original dan pedas
anak-anak pun bisa menikmati camilan cireng suwir ini.
How (Bagaimana)
Bentuk desain logo yang saya buat
dengan elemen asap dan cireng yang mengartikan makanan itu sendiri dan kehangatan
atau sebuah bentuk yg menggambarkan makanan yang baru dibuat langsung dengan pemilihan
warna merah, orange, dan biru. Saya memilih warna-warna tersebut karena menurut
psikologi warna, warna merah dalam logo makanan dapat menggugah selera dan dua
warna lain bermaksud untuk menambah kesan colorfull yang dapat menarik
perhatian konsumen.
Prinsip-Prinsip Persepsi Sosial
Cireng Suwir
1) Persepsi Berdasarkan Pengalaman
Persepsi berdasarkan
pengalaman yang dialami konsumen jika mereka sudah pernah melihat atau
menyicipi cireng biasanya persepsi mereka tentang cireng adalah gorengan dari
tepung yang dicampur dengan daun bawang dengan tekstur garing di luar dan kenyal
di dalam hanya sekedar itu saja dan rasa yang ditimbulkan adalah gurih. Tetapi
persepsi baru akan muncul jika mereka sudah menyicipi cireng suwir ini persepsi
yang bertambah adalah bahwa cireng pun ada juga yang di dalamnya terdapat ayam
suwir pedas dan gurih.
2) Persepsi Bersifat Selektif
Persepsi yang menarik atensi dari cireng suwir dapat dilihat dari faktor internal yaitu pertama adalah faktor biologisnya selain dari produk makanannya, visual logo yang kita buat juga dapat mengunggah selera jadi dapat mengundang rasa lapar. Kedua, faktor psikologis yaitu keinginan dari bentuk logo atau kemasan dapat menarik perhatian konsumen agar ingin membeli produk ini.
3) Persepsi Bersifat Dugaan
Persepsi yang audience dapat duga dari cireng suwir ini adalah dengan sekali lihat pasti persepsi yang muncul adalah ini merupakan cireng suwir isi potongan ayam yang pedas dan lezat.
4) Persepsi Bersifat Evaluatif
Persepsi yang muncul berdasarkan pengalaman masa lalu audience adalah bahwa sudah banyak yang tahu cireng merupakan camilan atau jajanan home made yang aman untuk dikonsumsi. Maka dari pengalaman masa lalu itu audience pasti sudah percaya bahwa cireng suwir juga camilan home made yang dibuat dengan bahan premium serta higienis.
5) Persepsi Bersifat Kontekstual
Persepsi dari
cireng suwir yang bersifat kontekstual adalah cireng disajikan sebagai makanan
ringan atau cemilan. Makanan ini dapat disantap sebagai camilan di tengah hari
atau sebagai pendamping minuman seperti teh atau kopi. Jadi dapat disimpulkan
dari konteks tersebut bahwa cireng suwir adalah camilan rumahan yang ringan
dengan kualitas produk yang premium dan higienis.
Komentar
Posting Komentar