Persepsi Sosial terhadap UMKM Cireng Suwir

 




Pada semester 4 kemarin dalam mata kuliah DKV 2 saya membuat logo UMKM teman saya yang berjualan Cireng Suwir.

What (Apa)

Cireng Suwir adalah camilan home made yang terbuat dari bahan-bahan yang premium dan higienis. Dengan harga yang ramah dikantong pelajar, cireng suwir ini bisa dinikmati oleh siapa saja karena rasa yang gurih dan lezat selain itu cireng suwir ini memiliki variasi rasa pedas dan original. Jadi, makna pesan yang disampaikan adalah bahwa cireng suwir merupakan camilan rumahan dengan kualitas bahan-bahan yang bagus dan harga yang terjangkau.

Who (Siapa)

Karena cireng suwir memiliki pilihan rasa yang original dan pedas jadi konsumen dapat memilih sesuai dengan seleranya, sehingga audience dari cireng suwir ini adalah semua kalangan. Semua kalangan yang dimaksud adalah pelajar SD hingga Mahasiswa dan Ibu rumah tangga pun menjadi target audience kami. Dengan perilaku dan gaya hidup konsumen yang senang berbelanja camilan di warung atau kedai bahkan kafe.

Why (Mengapa)

Alasan memilih target audience semua kalangan adalah karena pada zaman sekarang camilan dengan cita rasa gurih dan pedas sangatlah digandrungi. Dengan pilihan dua rasa original dan pedas anak-anak pun bisa menikmati camilan cireng suwir ini.

How (Bagaimana)

Bentuk desain logo yang saya buat dengan elemen asap dan cireng yang mengartikan makanan itu sendiri dan kehangatan atau sebuah bentuk yg menggambarkan makanan yang baru dibuat langsung dengan pemilihan warna merah, orange, dan biru. Saya memilih warna-warna tersebut karena menurut psikologi warna, warna merah dalam logo makanan dapat menggugah selera dan dua warna lain bermaksud untuk menambah kesan colorfull yang dapat menarik perhatian konsumen.

Prinsip-Prinsip Persepsi Sosial Cireng Suwir

1)   Persepsi Berdasarkan Pengalaman

Persepsi berdasarkan pengalaman yang dialami konsumen jika mereka sudah pernah melihat atau menyicipi cireng biasanya persepsi mereka tentang cireng adalah gorengan dari tepung yang dicampur dengan daun bawang dengan tekstur garing di luar dan kenyal di dalam hanya sekedar itu saja dan rasa yang ditimbulkan adalah gurih. Tetapi persepsi baru akan muncul jika mereka sudah menyicipi cireng suwir ini persepsi yang bertambah adalah bahwa cireng pun ada juga yang di dalamnya terdapat ayam suwir pedas dan gurih.

2)   Persepsi Bersifat Selektif

    Persepsi yang menarik atensi dari cireng suwir dapat dilihat dari faktor internal yaitu pertama adalah faktor biologisnya selain dari produk makanannya, visual logo yang kita buat juga dapat mengunggah selera jadi dapat mengundang rasa lapar. Kedua, faktor psikologis yaitu keinginan dari bentuk logo atau kemasan dapat menarik perhatian konsumen agar ingin membeli produk ini.

3)   Persepsi Bersifat Dugaan

   Persepsi yang audience dapat duga dari cireng suwir ini adalah dengan sekali lihat pasti persepsi yang muncul adalah ini merupakan cireng suwir isi potongan ayam yang pedas dan lezat.

4)    Persepsi Bersifat Evaluatif

Persepsi yang muncul berdasarkan pengalaman masa lalu audience adalah bahwa sudah banyak yang tahu cireng merupakan camilan atau jajanan home made yang aman untuk dikonsumsi. Maka dari pengalaman masa lalu itu audience pasti sudah percaya bahwa cireng suwir juga camilan home made yang dibuat dengan bahan premium serta higienis.

5)    Persepsi Bersifat Kontekstual

Persepsi dari cireng suwir yang bersifat kontekstual adalah cireng disajikan sebagai makanan ringan atau cemilan. Makanan ini dapat disantap sebagai camilan di tengah hari atau sebagai pendamping minuman seperti teh atau kopi. Jadi dapat disimpulkan dari konteks tersebut bahwa cireng suwir adalah camilan rumahan yang ringan dengan kualitas produk yang premium dan higienis.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

StoryBoard

Analisis Sensasi-Persepsi dalam Poster Serial Korea "Under the Queen's Umbrella"